Instalasi Air Siap Minum Kapasitas 100 Liter per Detik

Universitas Andalas (Unand) memiliki instalasi air siap minum steril dengan kapasitas 100 liter per detik, yang akan mendukung kebutuhan udara di lingkungan kampus, rumah sakit, serta asrama mahasiswa. Instalasi ini merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat.

Rektor Universitas Andalas, Tafdil Husni, menyampaikan bahwa kehadiran instalasi ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan air minum di berbagai fasilitas kampus, mulai dari rumah sakit, asrama mahasiswa, pusat kegiatan mahasiswa, hingga gedung fakultas dan rektorat. “Tiap fakultas memiliki dua dispenser. Saat ini sudah ada 30 unit, namun akan ditambah menjadi 60 unit sesuai rencana awal,” jelasnya.

Menurut Tafdil, bantuan ini berawal pada tahun 2016 ketika Universitas Andalas sedang membuat rencana penyediaan air siap minum di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga merupakan Dewan Penyuntun Universitas Andalas. Sebelumnya, sistem penyediaan air bersih kampus hanya mampu memproduksi 15 liter per detik, sehingga sering mengalami gangguan saat penggunaan air secara bersamaan.

“Seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa yang tinggal di kampus, kebutuhan udara semakin meningkat. Atas dukungan Wakil Presiden, Universitas Andalas akhirnya menerima instalasi air siap minum serta fasilitas air baku dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) dari Kementerian ESDM,” tambahnya.

Sementara itu, mewakili Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat, Sherly Purnamasari menyatakan bahwa instalasi ini merupakan upaya pemerintah untuk mencapai akses universal 100 persen air minum. “Pembangunan ini didasarkan pada meningkatnya kebutuhan air bersih di Universitas Andalas,” ujarnya. Berdasarkan analisis kebutuhan, Universitas Andalas memerlukan kapasitas air bersih sebesar 100 liter per detik. Saat ini kapasitas produksi baru mencapai 60 liter per detik, sehingga dilakukan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru dengan kapasitas tambahan 40 liter per detik.

Fasilitas pengolahan air siap minum berkapasitas 2,5 liter per detik ini menggunakan teknologi membran ultrafiltrasi yang modern dan digital, sehingga memudahkan pengoperasian. Pembangunan instalasi air minum ini menghabiskan anggaran sebesar Rp16,6 miliar, yang berasal dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat bersama Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) 5 di bawah Dirjen Sumber Daya Air.

https://www.youtube.com/watch?v=afwnalWjxfs

16 Oktober 2024. Universitas Andalas (Unand) melaksanakan evaluasi dan monitoring terhadap Instalasi Air Siap Minum, dengan tujuan memastikan kualitas, keinginan, dan efektivitas sistem dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi seluruh komunitas kampus. Kegiatan ini diadakan oleh tim internal kampus bersama pihak terkait dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat (Gambar 2)

Evaluasi dilakukan untuk melihat kinerja awal instalasi dan memastikan kualitas udara yang dihasilkan sesuai standar kesehatan serta stabil dalam memenuhi kebutuhan air bersih di kampus. Pemantauan ini juga bertujuan mengidentifikasi tantangan teknis yang dihadapi dan mencari solusi yang cepat dan tepat agar fasilitas ini optimal dalam jangka panjang.