Festival Ecoenzym 2023

Festival Ecoenzym 2023: Universitas Andalas berkontribusi pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia bersama 20 universitas lainnya menuangkan Eco-Enzyme untuk menyelamatkan Air

Padang (Green Campus UNAND, 5 Juni 2023) - Sebagai bagian dari kontribusinya dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Universitas Andalas (UNAND) bersama 20 universitas lainnya se-Indonesia  berkolaborasi dalam Festival Ecoenzym. Kegiatan diikuti oleh Tim Green Campus Unand bersama  mahasiswa dari Departemen Teknik Lingkungan dan Rei Sumatera Barat, melakukan tindakan konkret dengan menuangkan cairan eco-enzyme ke embung air di lingkungan kampus UNAND pada Sabtu (3/6).

Kegiatan ini merupakan bentuk partisipasi UNAND dalam Festival Eco-Enzyme 2023 yang diselenggarakan oleh UI Green Metric, acara yang juga diikuti oleh 21 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Tim Relawan Eco-Enzyme Indonesia (REI) Sumatra Barat juga ikut serta dalam kegiatan ini, mendonasikan larutan eco-enzyme yang disebar di sekitar badan air di kawasan Mesjid Nurul Ilmi (MNI) kampus UNAND Limau Manis. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menetralisir bahan pencemar yang ada di dalam badan air yang selama ini menjadi tempat pembuangan air limbah domestik, khususnya dari Mesjid Nurul Ilmi (MNI) UNAND. 

Dr. Ansiha Nur, S.T.,M.T, ketua Tim Green Campus UNAND, menjelaskan, "Badan air ini menerima air limbah dari mesjid, sehingga terdapat beban pencemar yang ditambahkan ke badan air tersebut. Dalam momen Festival ini, kita mencoba menuangkan eco-enzyme dengan harapan dapat menetralisir kandungan pencemarannya. Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dalam lima atau enam hari ke depan di laboratorium."

Lebih lanjut, Dr. Ansiha menyebut bahwa parameter pencemaran yang akan diukur termasuk BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), DO (Dissolved Oxygen), pH, dan suhu. "Festival ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan tata kelola pengolahan air yang berkelanjutan di kampus UNAND, dengan harapan pengaplikasiannya dapat diperluas, termasuk dalam pengabdian masyarakat," tambahnya.

Sementara itu, Ir. Ana Susanti, M. Eng dari REI Sumatra Barat, menjelaskan bahwa larutan eco-enzyme yang digunakan adalah hasil produksi dari REI sendiri, yang dibuat dari pemanfaatan sampah organik buah-buahan.

"Kulit buah-buahan digunakan sebagai bahan organik, dan kami berkolaborasi dengan penjual buah potong untuk memanfaatkan sampah kulit buah. Hampir semua jenis kulit buah bisa digunakan, kecuali buah yang tumbuh di dalam tanah seperti bengkoang, atau buah yang memiliki kulit keras seperti salak dan durian. Kami juga dapat menggunakan sampah organik dari sayuran, seperti kangkung dan daun ubi," jelasnya.

"Di masa depan, kami berharap dapat memiliki Bank Eco-Enzyme di UNAND. Kami, dari REI, siap membantu untuk mewujudkannya," pungkasnya.

Dengan tindakan nyata ini, UNAND membuktikan komitmennya dalam menjaga lingkungan dan memberikan contoh positif dalam upaya pelestarian sumber daya air yang semakin penting.