UNAND Memperkenalkan Teknologi Pengolahan Sampah (TOSS) ke UNHAS

UNAND Memperkenalkan Teknologi Pengolahan Sampah (TOSS) ke UNHAS

Universitas Andalas (UNAND) Sumatra Barat telah berbagi pengalaman dan pengetahuannya mengenai pengolahan sampah melalui Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) kepada Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar.

Koordinator Tim Green Campus UNAND, Fadjar Goembira, menyampaikan pendekatan yang dilakukan terkait pengelolaan sampah dengan metode TOSS. Dalam konteks ini, Fadjar menjelaskan bahwa edukasi dan pengetahuan ini sangat penting, terutama dalam mengatasi masalah manajemen sampah yang selama ini sering berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), termasuk di lingkungan perguruan tinggi.

Keadaan semakin memburuk, dengan TPA di berbagai wilayah di Indonesia tidak lagi mampu menampung jumlah sampah yang terus meningkat dari rumah tangga, lembaga pemerintah, kampus, dan sumber lainnya. Namun, di balik masalah tersebut, sampah organik dan nonorganik masih memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan atau bahan yang bisa dimanfaatkan dalam aktivitas sehari-hari.

Fadjar menekankan pentingnya mencari solusi inovatif agar sampah dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan dan pengenalan metode TOSS kepada UNHAS merupakan langkah yang tepat, terutama karena perguruan tinggi adalah institusi pendidikan yang dianggap memahami urgensi manajemen pengelolaan sampah. Dia berpendapat bahwa mengintegrasikan TOSS dalam pendidikan perguruan tinggi adalah langkah awal yang sangat efektif. Hal ini akan memungkinkan setiap orang yang datang ke kampus untuk belajar tentang metode ini, yang pada akhirnya dapat memengaruhi cara mereka memandang masalah sampah.

Saat ini, pengolahan sampah dengan metode TOSS masih difokuskan pada sampah organik, tetapi ada kemungkinan di masa depan UNAND juga akan memperluas fokusnya untuk mengelola sampah nonorganik. Selain itu, pengenalan metode TOSS ini sejalan dengan upaya UNHAS untuk mencapai target zero waste pada tahun 2024.

Dalam waktu dekat, keduanya akan menjalin kerja sama dalam pengelolaan sampah melalui metode TOSS. Sampah organik yang dihasilkan akan didistribusikan ke pabrik semen di Sulawesi Selatan sebagai sumber bahan bakar. Pendekatan ini tidak hanya memungkinkan pengurangan sampah, tetapi juga menciptakan sumber energi yang lebih berkelanjutan, mengurangi dampak lingkungan, dan mendukung upaya pengelolaan sampah yang lebih efisien.

 

Sumber :