Inspirasi dari Surah Yasin dalam Mendorong Pengembangan Energi Baru Terbarukan

Inspirasi dari Surah Yasin dalam Mendorong Pengembangan Energi Baru Terbarukan

Pemerintah Indonesia terus berupaya mengakselerasi pengembangan energi baru terbarukan (EBT), sesuai dengan target nasional sebesar 23% pada tahun 2025. Ini bukan hanya tugas pemerintah atau kementerian terkait, tetapi juga masyarakat dan perguruan tinggi yang dituntut untuk beralih ke EBT demi mencapai kemandirian energi nasional.

Salah satu pelopor pengembangan EBT di Indonesia adalah Supriadi Legino. Dia adalah salah satu pendiri yang juga mendorong penggunaan teknologi olah sampah di sumbernya (TOSS) dalam pengembangan EBT. Terinspirasi oleh ayat dalam Al-Quran, tepatnya Surah Yasin Ayat 80 yang menyatakan, "Yaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu."

Ayat tersebut tidak hanya menginspirasi perkembangan TOSS di Jakarta, tetapi juga memicu kolaborasi pengembangan TOSS di berbagai daerah, termasuk melalui perguruan tinggi. Salah satunya adalah Universitas Andalas (Unand) di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Unand mulai mengembangkan EBT pada Februari 2023 setelah menjalin kerja sama dengan perusahaan yang menggunakan metode TOSS dalam riset, pengembangan, dan pengolahan sampah menjadi sumber energi. Kini, Unand telah berhasil mengembangkan EBT sebagai sumber energi alternatif bagi perusahaan besar seperti PT Semen Padang, perusahaan semen tertua di Indonesia dan Asia Tenggara.

Unand, yang terkenal sebagai kampus hijau yang dikelilingi oleh pepohonan hijau dan rindang, memanfaatkan daun-daun kering dan ranting pohon yang jatuh di kampus untuk diubah menjadi bahan bakar alternatif. Hasilnya, dedaunan kering ini berhasil mengurangi penggunaan batu bara, yang selama ini menjadi sumber energi utama PT Semen Padang. Meskipun belum sepenuhnya menggantikan batu bara, langkah ini merupakan upaya besar untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan pemanasan global.

Unand juga menciptakan tungku biomassa yang lebih hemat daripada tungku kayu, menjadi solusi yang ramah lingkungan dan hemat energi untuk masyarakat. Pada akhirnya, penggunaan TOSS dan teknologi energi terbarukan menjadi harapan besar untuk mencapai kemandirian energi nasional, mengurangi ketergantungan pada batu bara, dan menyelamatkan lingkungan.

Kaliandra merah, yang memiliki nilai kalori tinggi, digunakan sebagai salah satu bahan bakar alternatif. Selain itu, tanaman ini juga memiliki nilai ekonomis tambahan seperti pakan ternak, nutrisi untuk budi daya lebah madu, dan komoditas ekspor. Potensi energi terbarukan ini, jika dikelola secara masif dan berkelanjutan, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu mengatasi perubahan iklim.

Sumatera Barat, dengan sinar matahari berlimpah, memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan. Namun, komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan potensi ini. Dengan pengembangan energi terbarukan dan teknologi seperti TOSS, Sumatera Barat dapat menjadi pionir dalam menyediakan sumber energi yang ramah lingkungan untuk masa depan.

 

Sumber :

https://www.antaranews.com/berita/3667017/ketika-surah-yasin-jadi-inspirasi-pengembangan-energi-baru-terbarukan