Padang (UNAND) – Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan kunjungan kerja ke Universitas Andalas (Unand) di mana kegiatan ini difasilitasi langsung oleh Green Campus Unand. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan survei dan studi mendalam terhadap teknologi pembuatan Pellet Bio Massa (CoFiring) yang tengah dikembangkan oleh Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu (PPST) Universitas Andalas. (12/9)
Dalam kegiatan ini, rombongan dari IPB yang dikirimkan oleh Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian IPB bekerja sama dengan Tim Green Campus Unand untuk melakukan demo langsung terkait proses pembuatan Pellet Bio Massa di Bank Sampah Enviro Andalas. Proses ini bertujuan untuk mendemonstrasikan inovasi dalam pengolahan sampah organik yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.
Fajar Goembira, Koordinator Bidang Energi dan Perubahan Iklim Green Campus Unand, menegaskan bahwa upaya peningkatan kapasitas pengolahan Pellet Bio Massa oleh PPST Unand memerlukan dukungan modal yang signifikan. “Kerja sama dengan investor eksternal sangat diperlukan untuk mendorong kapasitas produksi. Salah satu mitra kami saat ini adalah PT Semen Padang,” jelasnya. Ia berharap PPST Unand dapat meningkatkan kapasitasnya, tidak hanya dalam hal produksi, tetapi juga dalam pengembangan inovasi yang lebih jauh. “Ini bisa menjadi salah satu unit bisnis baru bagi Unand,” tambahnya.
PPST Unand sendiri memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah, terutama dengan adanya kerja sama yang solid dengan mitra eksternal yang berperan sebagai konsumen produk utama PPST, yakni Bio Pellet. Produk ini memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai pengolah sampah organik menjadi bahan bakar alternatif, sumber pendapatan (income generator) bagi Unand, serta sebagai teaching plant yang memberikan kesempatan bagi civitas akademika untuk belajar dan mereplikasi teknologi ini di tempat lain.
Dalam mendukung pengembangan ini, Dr. Fajar Goembira menjelaskan bahwa diperlukan kajian awal (pra-studi kelayakan) untuk memastikan kebutuhan investasi dan biaya operasional dapat terpenuhi sehingga tiga tujuan utama PPST dapat terealisasi.
“Kajian awal ini penting untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai besarnya kebutuhan investasi serta estimasi biaya operasional yang dibutuhkan,” ujarnya.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan kolaborasi antara IPB dan Unand tidak hanya meningkatkan pengetahuan tentang teknologi pengolahan sampah, tetapi juga membuka peluang kerja sama yang lebih erat di bidang teknologi bioenergi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong penelitian yang lebih mendalam serta implementasi yang lebih luas dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan di masa mendatang.